Maba (mahasiswa baru), aku sungguh rindu masa-masa mabaku dahulu, masa sulit namun so sweet. Selalu semua tentang persepsi. Ketika maba ingin jadi warga, sudah warga rindu masa maba.
"Keluarga" suasana itu yang kudapat saat maba, bukan mengada-ada, tapi memang dulu aku bangga dengan angkatanku. itu dulu saat maba. Solidaritas, Rasa memiliki semua diatas segalanya. Masa sulit bersama dan masa senang juga bersama.
Kini angkatanku bukan lagi keluargaku, hanya beberapa yang masih keluargaku. entah karena alasan apa, tapi jarang sekali ada waktu untuk keluarga. Sibuk sendiri atau malah sok sibuk sendiri. Dulu aku masih ingat ketika satu angkatan harus tahu kondisi angkatan, tapi saat ini mungkin hanya beberapa yang tahu kondisi angkatan. Jika ada satu salah maka semua yang susah payah memperbaiki. Kini papasan saja sudah jarang yang saling sapa, bahkan ada beberapa yang malah sengaja tak saling sapa. Saat ada yang susah hanya beberapa yang merasa, saat ada yang senang juga beberapa yang terlibat.
pengkaderan tahun ini aku seakan dihantui rasa malu, bagaimana tidak? aku munafi karena dituntut mengajarkan solidaritas, rasa memiliki angkatan sedang angkatanku sendiri tercerai-berai oleh kesibukan masing-masing. Bahkan kumpul angkatan untuk bahas angkatan saja jarang sekali.
Mohon maaf untuk mantan pejuang di masa pengkaderan dulu, orang-orang yang rela "berolahraga" demi angkatan, ya begini rek angkatanmu sekarang.
ya semoga adik-adikku tidak sempat merasa apa yang aku rasa, semoga angkatan kalian tetap solid sampai mati.
Sudahra 2010
(kurang bangga dengan gelar M-53)
0 komentar:
Posting Komentar